UPDATE: Kasus Salim Kancil: Tersangka Polisi Mungkin Bakal Bertambah

Kasus Salim Kancil. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyampaikan bahwa polisi sudah melakukan proses hukum tentang kasus tambang tanpa izin & pembunuhan serta penganiayaan pada aktifis lingkungan Salim Kancil & Tosan. Sampai sekarang ini sudah ada 3 anggota polisi yg jadi pelaku/tersangka & sudah diproses hukum, "Kita proses hukum, harus disiplin & dapat dipidankana. Bisa Jadi (tersangka/pelaku) bertambah bisa jadi tergantung bukti hukum yg ditemukan," ucap beliau hari Sabtu, 10/10/2015. 

Badrodin Haiti menyampaikan anggota Polisi pula bakal diproses dengan cara hukum. Badrodin mengemukakan dari penyidikan yg dilakukan dapat di lihat fakta dan bukti hukumnya nanti, jika ada maka dapat dijadikan bukti, "Telah dilakukan proses dan penyelidikan hukum. Siapa pun yg bersalah bakal diproses dengan cara hukum, baik itu penambang, pelaku/tersangka pembunuhan, kedes, termasuk juga siapa pun," kata Badrodin Haiti di Jember. 

Perihal yg sama pula dikatakan Kapolda jatim Irjen Anton Setiadji, “Kasus tambang illegal Lumajang sdah,smua hasil penyidikan sdah," ucap Anton. Ihwal perkiraan aliran duit, penyidik konsisten jalankan penyidikan intensif. "Nanti akan didapati dari siapa ke siapa," menurutnya pada saat mendampingi Kapolri Badrodin di Jember. Ihwal pemeriksaan yg dilakukan Bagian Profesi &Pengamanan, Irjen Anton menyampaikan pula masihlah dalam pengembangan, "Jika telah sidang disiplin ya menjadi pelaku. Masalah seperti ini internal ini," tegas Anton. 

Sebagaimana dalam pemberitaan sebelumnya, 3 oknum dari deretan Polres Lumajang diduga terlibat dlm kasus penambangan tanpa izin di Pantai.Watu Pecak, Ds. Selok Awar-awar, Kec. Pasirian, Kab Lumajang,Jatim. Dlm peristiwa kisruh penambangan tanpa izin ini, aktifis bernama Salim Kancil dibunuh, sedangkan Tosan menderita luka-luka lumayan serius. Kades Selok Awar-awar Hariyono jadi aktor intelektual & selanjutnya ditetapkan jadi pelaku/tersangka kasus ilegal mining ini, juga terlibat pembunuhan aktifis anti penambangan pasir illegal Salim Kancil. (Sumber: Tempo.co)